Terima kasih anda telah berkunjung ke halaman Elvy Sukaesih, suatu halaman dari Amar'lubai Kajian Musik blog yang menyajikan informasi tentang lrik lagu yang dipopulerkan Elvy Sukaesih. Halaman ini kami tuliskan lirik-lirik lagu yang menjadi pavorit kami. Semoga anda dapat memanfaatkannya untuk menjadi referensi didalam belajar menyanyi dangdut.
Langganan:
Postingan (Atom)
13 komentar:
Bulan diranting Cemara
Lepas senja remang melingkar langit
Tak terasa rindu mulai bangkit
Janji alam di malam ini
Rembulan kan datang menyinari
Cipta alam kadang membawa suka
Ada bulan di ranting cemara
Rindu rindu makin menderu
Ku ingin kau ada di sisiku
Esok hari setelah engkau kembali
Ku kan datang menemuimu
Bercerita betapa rindu hatiku
Malam itu ku hanya sendiri
Bisik ranting cemara
Bulan bersinar manja
Rindu hatiku semakin dalam
Rumpun bambu di sisi kau cemara
Menambah indahnya suasana
Angin malam berbisik merdu
Melintas burung malam berlalu
Cipta alam kadang membawa suka
Ada bulan di ranting cemara
Rindu rindu makin membara
Tersenyum bulan di ranting cemara
Esok hari setelah engkau kembali
Ku kan datang menemuimu
Bercerita betapa rindu hatiku
Malam itu ku hanya sendiri
Bisik ranting cemara
Bulan bersinar manja
Rindu hatiku semakin dalam
Rumpun bambu di sisi kau cemara
Menambah indahnya suasana
Angin malam berbisik merdu
Melintas burung malam berlalu
Cipta alam kadang membawa suka
Ada bulan di ranting cemara
Rindu rindu makin membara
Tersenyum bulan di ranting cemara
Sengaja
*)
Sengaja kusakiti hatimu
Ku bercumbu di hadapanmu
Sengaja kusakiti hatimu
Seperti kau menyakitiku
Sengaja kusakiti hatimu
Ingatkah kala engkau berdua
Dengan gadis lain
Sedangkan kau tahu bahwa dia
Itu sahabatku
Namun tak kauhiraukan perasaanku
Sengaja kupilih sahabatmu
Untuk berkasihan denganku
Sengaja aku lakukan itu
Kembali *)
Mimpi Buruk
Semalam aku mimpi, mimpi buruk sekali
Ku takut berakibat buruk pula baginya
Suamiku tercinta yang kini jauh di mata
Karena mimpiku itu hati jadi gelisah
Apakah yang menimpa atas dirinya kini
Suamiku tercinta yang kini jauh di mata
Oh Tuhan pada-Mulah kumohon pertolongan
Lindungilah dirinya dari segala musibah
Selamatkanlah dia yang pergi dalam tugas
Serta tenangkanlah oh diriku yang ditinggalkan
Surat Cerai
Sejak pertengkaran minggu lalu
Tak pernah kau pulang ke rumah
Tak kusangka kau semarah itu
Hingga kau pergi tak kembali
Tak kusangka
Sampai di suatu hari
Kuterima sepucuk surat darimu
Dengan berdebar hati
Kubuka sampul surat kemudian kubaca
Betapa hancur-luluh hatiku
Setelah aku baca suratmu
Rupanya pertengkaran yang lalu
Membuat perpisahan kita
Surat cerai yang kaukirim itu
Kuterima tanpa berdaya
Kuterima
Cinta Pertama
Baru kali ini aku mengalami
Bagaimana bila orang jatuh cinta
Baru kali ini aku merasakan
Bahwa cinta itu sungguh mengasyikkan
Cinta yang pertama
Katanya cinta yang paling mengesankan
Cinta yang pertama
Katanya tiada mudah dilupakan
Sungguh aku ingin untuk membuktikan
Cintaku padanya cinta yang pertama
Dan semoga untuk yang terakhir pula
Sebuah Nama
*)
Sebuah nama tertulis di hatiku
Dalam membekas tak mudah terhapuskan
Indah namanya hai seindah orangnya
Bila kusebut hai terbayang wajahnya
Karena dia aku bisa menangis
Karena dia aku bisa tertawa
Karena dia aku bisa merana
Karena dia kau bisa bahagia
Kembali ke *)
Kuda Lumping
Ada suatu permainan
Permainan unik sekali
Orang naik kuda, tapi kuda bohong
Namanya kuda lumping
Anehnya permainan ini
Orangnya bisa lupa diri
Dia makan rumput, juga makan kaca
Aduhai ngeri sekali
Itu kuda lumping, kuda lumping
Kuda lumping, kesurupan
Itu kuda lumping, kuda lumping
Kuda lumping, loncat-loncatan
Awas jangan dekat-dekat
Melihat permainan ini
Karena akibatnya bisa berbahaya
Itulah kuda lumping
Anehnya permainan ini
Orangnya bisa lupa diri
Dia makan rumput, juga makan beca
Aduhai ngeri sekali
Curi Curi
Curi, curi, curi, oh pencuri hatiku
Jangan, jangan, jangan, jangan kaugoda aku
Curi, curi, curi, oh pencuri hatiku
Jangan, jangan, jangan, jangan kaugoda aku
Jangan, jangan, jangan, jangan kaugoda aku
Bukan ku takut bermain cinta
Ku takut akan merusak jiwa
Bukan ku takut bermain cinta
Ku takut akan merusak jiwa
Banyak yang terjadi di zaman sekarang
Cinta hanya jadi barang permainan
Curi, curi, curi, oh pencuri hatiku
Jangan, jangan, jangan, jangan kaugoda aku
Jangan, jangan, jangan, jangan kaugoda aku
Datang untuk pergi
Sungguh hatimu bagai batu
Tak menaruh iba padaku
Yang menanggung rindu menantikanmu
Kau datang tanpa undanganku
Kautanamkan cinta padaku
Dan setelah itu kautinggalkan ku
Mengapa engkau datang bila untuk pergi
Kaubuat aku senang lalu kausakiti
Mengapa engkau datang bila untuk pergi
Kaubuat aku senang lalu kausakiti
Sehingga kini hatiku merana
Jangan pegang dulu
Jangan pegang dulu, jangan cium dulu
Karena baru saja kita berkenalan
Aku belum tahu di mana rumahmu
Aku belum tahu siapa dirimu
Mau pegang soal gampang
Mau cium soal mudah
Tapi aku mau tahu dulu
Apa maksud di hatimu
Pabila kau sungguh-sungguh
Peluk-cium boleh saja
Tapi bila mau main-main
Silakan cari yang lain
Kubawa
Kubawa selalu kubawa
Namamu di dalam hatiku
Ke mana saja ‘ku melangkah
Kubawa selalu kubawa
Namamu di dalam hatiku
Reff.
Tak sehari pun berlalu tanpa bayanganmu
Tak sedetik pun berlalu tanpa dirimu
Tak sehari pun berlalu tanpa bayanganmu
Tak sedetikpun pun berlalu tanpa dirimu
Terbayang selalu terbayang
Wajahmu di dalam ingatan
Ke mana saja ‘ku melangkah
Terbayang selalu terbayang
Wajahmu di dalam ingatan...
kembali ke Reff...
Sedingin Salju
Pandangan matamu tiada mesra lagi
Belaian tanganmu tiada lembut lagi
Kehangatan cinta darimu, oh Sayang, tak lagi kurasa
Mengapa sikapmu tak seperti dulu
Dinginnya sikapmu oh sedingin salju
Apakah ada salahku
Yang menyakiti hatimu
Ataukah kau telah jemu
Dengan kasih dan sayangku
Kalau demikian baik kaulepaskan
Aku pun tak mau kalau kaupaksakan
Pandangan matamu yang tak mesra lagi
Belaian tanganmu yang tak lembut lagi
Tanpa sepatah pun kata kauucapkan sebagai alasan
Membuat diriku tak percaya lagi
Kepada semua rayu laki-laki
Tanda Merah
Berkerut keningku melihat tanda merah
Nampak di lehermu nyata bekas kecupan
Kecupan mesra entah dari siapa
Tanda merah itu oh membakar hatiku
Bekas bibir itu membuatku bertanya
Apakah engkau mengkhianati cinta
Adakah orang lain selain diriku
Adakah cinta lain selain cintaku
‘Pabila ada katakan siapa
Adakah orang lain selain diriku
Adakah cinta lain selain cintaku
Pabila ada katakan siapa
Tanda merah itu oh membakar hatiku
Bekas bibir itu membuatku bertanya
Apakah engkau mengkhianati cinta
Posting Komentar