Terima kasih anda telah berkunjung ke halaman Rhoma Irama, suatu halaman dari Amar'lubai Kajian Musik blog yang menyajikan informasi tentang lrik lagu yang dipopulerkan Rhoma Irama. Halaman ini kami tuliskan lirik-lirik lagu yang menjadi pavorit kami. Semoga anda dapat memanfaatkannya untuk menjadi referensi didalam belajar menyanyi dangdut.
Langganan:
Postingan (Atom)
46 komentar:
Penasaran
Kalau belum bisa aku mendapatkan
Oh gadis manis yang menjadi rebutan
Sungguh mati aku jadi penasaran
Sampai mati pun akan kuperjuangkan
Memang dia yang paling manis
Di antara gadis yang manis
Aku pun tak merasa heran
Kalau dia jadi rebutan
Sungguh mati aku jadi penasaran
Sampai mati pun akan kuperjuangkan
Semua orang gila padanya
Semua orang berlomba-lomba
Untuk mendapat kasih-sayangnya
Bermacam-macam cara pun dilakukan
Tidak ubahnya seperti perlombaan
Kalau aku belum bisa mendapatkan
Oh gadis manis yang menjadi rebutan
Sungguh mati aku jadi penasaran
Sampai mati pun akan kuperjuangkan
Tung Keripit
Tung keripit ahai tulang bawang
Kalau bibir tergigit sakit bukan kepalang
Tung keripit ahai tulang bawang
Kalau pacar yang gigit sakit tak mau bilang
Walaupun sakit tapi tidak dirasa
Itu karena adanya rasa cinta
Cinta bisa menghilangkan rasa sakit
Dan juga bisa menimbulkan penyakit
Tung keripit ahai tulang bawang
Kalau bibir tergigit sakit bukan kepalang
Tung keripit ahai tulang bawang
Kalau pacar yang gigit sakit tak mau bilang
Walaupun sakit tapi tidak dirasa
Itu karena adanya rasa cinta
Cinta bisa menghilangkan rasa sakit
Dan juga bisa menimbulkan penyakit
Tung keripit ahai tulang bawang
Kalau bibir tergigit sakit bukan kepalang
Tung keripit ahai tulang bawang
Kalau pacar yang gigit sakit tak mau bilang
Terserah Kita
Kalau mau melacur, e. harus pakai uang
Kalau mau berjudi, e. harus pakai uang
(Hu-ha-huhahu)
Mau mabuk-mabukan, e. harus pakai uang
Mau haram-haraman, e. harus pakai uang
Ternyata jalan ke neraka mahal harganya
Walaupun mahal anehnya banyak yang suka
Melaksanakan zakat, hanya bagi yang mampu
Melaksanakan haji hanya bagi yang mampu
(Hu-ha-huhahu)
Mengerjakan sembahyang, tidak usah membayar
Mengerjakan puasa tidak usah membayar
Ternyata jalan yang ke surga murah harganya
Walaupun murah anehnya banyak yang ogah
Kalau nanti ada yang masuk ke surga
Itu karena dia memang berusaha
Kalau nanti ada yang masuk neraka
Bukan karena Tuhan tak sayang hamba-Nya
Semua terserah kita
Kalau suka melacur,, penyakit akibatnya
Kalau suka tak jujur, tak akan dipercaya
(Hu-ha-huhahu)
Kalau suka mencuri, penjara akibatnya
Kalau suka berjudi, tak akan bisa kaya
Ternyata jalan ke neraka teramat susah
Walaupun susah anehnya banyak yang maksa
Kalau suka sembahyang, hidup ‘kan jadi tenang
Kalau suka puasa, sehat jiwa dan raga
(Hu-ha-huhahu)
Kalau suka sedekah, harta akan berlimpah
Kalau suka peramah teman akan bertambah
Ternyata jalan yang ke surga teramat indah
Walaupun indah anehnya banyak yang ogah
Taqwa
Yang miskin jangan bersedih
Dan jangan sesali diri
Yang kaya janganlah bangga
Jangan membusungkan dada
Derajat manusia di sisi Tuhannya
Bukan karena hartanya
Derajat manusia di sisi Tuhannya
Hanya karena taqwanya
Dari itu bertaqwalah
Dalam hidup yang tak punya
Dari itu bertaqwalah
Dalam hidup yang berharta
Firman Tuhan di dalam kitab suci-Nya Alqur'an
Miskin dan kaya itu sama
Sesungguhnya keduanya itu hanya ujian
Bagi orang-orang beriman
Mampukah si miskin menjalani penderitaan
Berimankah dia di dalam kekurangan
Mampukah si kaya mengendalikan hawa nafsunya
Berimankah dia di dalam kelebihan
Tak Tega
Tak tahan ‘ku melihat dia
Yang dicekam penderitaan
Isteriku sukar melahirkan
Tangisnya sungguh memilukan
Dia mengaduh kesakitan
Dengan jeritan yang tertahan-tahan
Dia mengeluh putus asa
Tak tahan lagi menahan sakitnya
Tak tega, tak tega
Ya Tuhan apakah dosanya
Sehingga engkau mengadzabnya
Jadikan aku penggantinya
Janganlah dia yang Kausiksa
Steress
Stress... (stress...)
Kerap melanda manusia
Tak peduli miskin ataupun kaya
Banyak orang yang stress
Stress... (stress...)
Seakan tengah mewabah
Tak peduli tua ataupun muda
Banyak orang yang stress
Pertumbuhan penduduk semakin padat
Dan persaingan hidup semakin ketat
Dan kemajuan jaman semakin pesat
Akhirnya kebutuhan semakin meningkat
Bukan hanya persoalan kehidupan
Bukan hanya persoalan keuangan
Terlalu sibuk kerja bisa bikin stress
Nganggur terlalu lama juga bikin stress
Kekasih main gila, bisa, bisa stress
Kenakalan remaja bisa bikin stress
Lapangkan dada benahi masalah kepada Tuhan
Panjatkan doa, tawakkallah dan sabarlah
Stress... (stress...)
Obatnya iman dan taqwa
Serta mensyukuri apa adanya
Pasti tak akan stress
Rujuk
Pria:
Maksud hatiku datang kemari
Untuk mengajakmu rujuk kembali
Wanita:
Pikirkan dulu maksud hatimu
‘Ku tak mau nanti bercerai lagi
Pria:
Ternyata tak kuasa ‘ku berpisah darimu
Baru kini terasa aku membutuhkanmu
Wanita:
Juga itu sayang yang aku rasakan
Pria:
Maafkan sayang kesalahanku
Yang dahulu telah menceraikanmu
Wanita:
Semua itu telah berlalu
Kini mulailah hidup yang baru
Sekujur Bangkai
Badan pun tak berharga sesaat ditinggal nyawa
Anak isteri tercinta tak sudi lagi bersama
Secepatnya jasad dipendam
Secepatnya jasad dipendam
Karena tak lagi dibutuhkan
Diri yang semula dipuja
Kini bangkai tak berguna
Dari kamar yang indah kasur empuk tilam putih
Kini harus berpindah terkubur dalam perut bumi
Kalau selama ini diri berhiaskan
Emas intan permata bermandi cahaya
Tetapi kali ini di dalam kuburan
Gelap pekat mencekam tanpa seorang teman
Terputuslah pergaulan
Terbujurlah sendirian
Diri terbungkus kain kafan
Wajah dan tubuh indah yang dulu dipuja-puja
Kini tiada lagi orang sudi menyentuhnya
Jadi santapan cacing tanah
Jadi santapan cacing tanah
Sampai yang tersisa kerangka
Begitulah suratan badan
Ke bumi dikembalikan
Kebanyakan manusia terlena sehingga lupa
Bahwa maut ‘kan datang menjelang
Setetes Air Hina
Der-ta der-ta-ta
Der-ta der-ta-ta
He, jangan mentang-mentang punya
Memandang orang tidak dengan sebelah mata
He, jangan mentang-mentang kuasa
Menyuruh orang tolak pinggang setinggi dada
Itu kesombongan (itu kesombongan)
Itu keangkuhan (itu keangkuhan)
Bukan pakaianmu tapi pakaian Tuhan
Yang berhak disembah oleh segenap alam
He, silakan punya dan kuasa
Tapi janganlah angkuh sombong pada sesama
Bukankah engkau dilahirkan telanjang
Tanpa sehelai benang
Kemudian berkat rahmat-Nya Tuhan
Kau bisa jadi orang
Tak malukah, tak sadarkah
Kaukira dirimu siapa
He, tidakkah kauperhatikan
Dari apakah dulu dirimu dijadikan
He, dari tetes air hina
Kau diciptakan lalu engkau disempurnakan
Itu kesombongan (itu kesombongan)
Itu keangkuhan (itu keangkuhan)
Tak pantas kausandang sebagai seorang insan
Yang tiada daya tanpa kehendak Tuhan
He, silakan punya dan kuasa
Tapi janganlah angkuh sombong pada sesama
Pantun cinta
Pria:
Banyak bunga di taman cuma satu kupetik
Banyak anak perawan cuma Adik yang cantik
Wanita:
Banyak buah semangka dibawa dalam sampan
Banyak anak jejaka cuma Abang yang tampan
Pria:
Berjuta bintang di langit
Satu yang bercahaya
Berjuta gadis yang cantik
Adiklah yang kucinta
Wanita:
Pandai Abang merayu, hatiku rasa malu
Pria:
Rumah atapnya tinggi terbuat dari bambu
Cuma Adik kupilih dan yang selalu kurindu
Wanita:
Gunung puncaknya tinggi tertutup oleh salju
Memang Abang kupilih dan yang selalu kurindu
Keramat
Hai manusia, hormati ibumu
Yang melahirkan dan membesarkanmu
Darah dagingmu dari air susunya
Jiwa ragamu dari kasih-sayangnya
Dialah manusia satu-satunya
Yang menyayangimu tanpa ada batasnya
Doa ibumu dikabulkan Tuhan
Dan kutukannya jadi kenyataan
Ridla Ilahi karena ridlanya
Murka Ilahi karena murkanya
Bila kau sayang pada kekasih
Lebih sayanglah pada ibumu
Bila kau patuh pada rajamu
Lebih patuhlah pada ibumu
Bukannya gunung tempat kau meminta
Bukan lautan tempat kau memuja
Bukan pula dukun tempat kau menghiba
Bukan kuburan tempat memohon doa
Tiada keramat yang ampuh di dunia
Selain dari doa ibumu jua
Mandul
Wanita:
Sepuluh tahun sudah kita berumah tangga
Tapi belum juga mendapatkan putra
Pria:
Jangan kau sedih jangan berduka
Mohon pada-Nya dalam berdoa
Wanita:
Sebagai seorang isteri ‘ku merasa sedih
‘Ku takut dirimu kecewa padaku
Pria:
Cintaku padamu tak akan pudar
Walau seumur hidupmu dalam kemandulan
Cintaku padamu tak akan pudar
Walau seumur hidupmu dalam kemandulan
Wanita:
Kurasa tiada sempurna kebahagiaan kita
Tanpa adanya seorang putra belahan jiwa
Kematian
Suatu saat pasti ‘kan datang
Saat-saat paling menakutkan
Sang malaikat pencabut nyawa
‘Kan merenggut ruhmu dari badan
Tak seorang pun yang akan dapat
Menolongmu dari kematian
Juga hartamu tak akan mampu
Menebusmu dari kematian
Ada dua cara kematian
Tergantung amal dan perbuatan
Ada yang bagai rambut dicabut dari tepung
Ini mati bagi yang taqwa
Namun bagi orang yang durjana
Mati ‘kan merupakan derita
Sakitnya bagai sutra dicabut dari duri
Ini adzab Tuhan yang nyata
Malam Terakhir
Malam ini malam terakhir bagi kita
Untuk mencurahkan rasa rindu di dada
Esok aku akan pergi lama kembali
Kuharapkan agar engkau sabar menanti
Esok aku akan pergi lama kembali
Kuharapkan agar engkau sabar menanti
Aku akan sabar menanti kembali
Selamat jalan dan sampai jumpa lagi
Esok kita akan berpisah
Tentu hari-hari kan jadi sunyi
Esok kita akan berpisah
Tentu hari-hari kan jadi sunyi
Semakin lama kita berpisah
Semakin mesra untuk berjumpa
Malam ini malam terakhir bagi kita
Untuk mencurahkan rasa rindu di dada
Kita akan berjumpa di saat bahagia
Di saat malam pesta perkawinan kita
Mengapa... Mengapa hatiku berdebar-debar
Seakan-akan ku ragu
Untuk merelakan kepergianmu kasih
Mengapa... Mengapa hatiku berkata-kata
Seakan-akan berbisik
Bahwa kita tidak akan berjumpa lagi
Kepergianku hanya untuk kembali
Kita berpisah untuk berjumpa lagi
Kecuali bila Tuhan menghendaki
Tentu saja kita harus rela hati
Karena kehendak-Nya itu yang terjadi
Pertemuan
Wanita:
Pertemuan yang kuimpikan kini jadi kenyataan
Pertemuan yang kudambakan ternyata bukan khayalan
Pria:
Sakit karena perpisahan kini telah terobati
Kebahagiaan yang hilang kini kembali lagi
Duet:
Pertemuan yang kuimpikan kini jadi kenyataan
Pertemuan yang kudambakan ternyata bukan khayalan
Wanita: Rindu yang selama ini sudah membeku
Pria: Mencair diterpa cinta dalam senandung
Wanita: Cinta yang selama ini sudah menggunung
Pria: Tercurah sudah penuh dengan kemesraan
Wanita: Tak ingin lagi berpisah
Pria: Cukup sekali berpisah
Wanita: Tak ingin lagi merana
Pria: Cukup sekali merana
Masya Allah
Ah, Masya Allah
Sempurna Tuhan menciptakan
Dirimu yang tiada cela
Kurasa engkaulah orangnya
Yang tercantik di jagat raya
Mustahil lelaki tak tergila-gila
Mustahil lelaki tak memuja-muja
Sempurna Tuhan menciptakan
Dirimu yang tiada cela
Memandang bibirmu yang selalu basah
Sama seperti memandang mangga muda
Memandang matamu yang sayu merayu
Sama seperti memandang safir biru
Yahoi..., masya Allah
Yahoi, yahoi..., masya Allah
Selama jantungku berdenyut
Apa maumu ‘kan kuturut
Sebelum darahku membeku
‘Ku rela jadi sahayamu
Mustahil dirimu dapat kulupakan
Mustahil cintaku dapat terpadamkan
Selama jantungku berdenyut
Apa maumu ‘kan kuturut
Cincin Kawin
Pria:
Setelah setahun ku di negeri orang
Kini ku kembali tuk menemuimu
Tapi kecewa melihat cincin kawin di jarimu
Wanita:
Selama setahun kau di negeri orang
Tak pernah kuterima oh surat darimu
Aku mengira kau telah melupakan diriku
Pria:
Dulu kau berjanji tuk menantiku
Tapi mengapakah tiada kautepati
Wanita:
Banyak ku mendengar kau telah beristeri
Kukira engkaulah yang mengingkari
Pria:
Rupanya kau terkena hasutan belaka
Wanita:
Maafkanlah sayang semua salahku
Terlalu percaya pada orang lain
Duet:
Kini hanyalah kepahitan hidup kita berdua
Hampir Saja
Wanita:
Semakin malam semakin dingin
Semakin mesra kita berdua
Pria:
Angin yang berhembus di malam ini
Menambah cepatnya debaran hatiku
Wanita:
Sekarang cuma kita berdua
Duet:
Tak seorang pun melihat kita, ho... ho...
Wanita:
Jangan lakukan itu, kuasai dirimu
Takutlah akan dosa, jangan turuti nafsumu
Pria:
Kausadarkan diriku dari godaan syetan
Hampir saja, hampir saja
Wanita:
Peliharalah cinta nan suci
Janganlah sampai kita nodai
Pria:
Maafkanlah sayang kekhilafanku
Ku bersumpah tak ‘kan mengulangi lagi
Wanita:
Semakin malam semakin dingin
Duet:
Semakin mesra kita berdua, ho... ho...
Kelana
Dalam aku berkelana
Tiada yang tahu ke mana ku pergi
Tiada yang tahu apa yang kucari
Gunung tinggi kan kudaki
Lautan kuseberangi... Aku tak perduli
Dalam aku berkelana
Tiada yang tahu ke mana ku pergi
Tiada yang tahu apa yang kucari
Tak akan berhenti aku berkelana
Sebelum kudapat apa yang kucari
Walaupun adanya di ujung dunia
Aku kan ke sana tuk mendapatkannya
Mungkin hatimu bertanya
Apakah kiranya yang sedang kucari
Dalam berkelana hai selama ini
Oh baiklah kukatakan
Yang kucari adalah, Cinta yang sejati
Dalam aku berkelana
Tiada yang tahu ke mana ku pergi
Tiada yang tahu apa yang kucari
Kelana 2
Dalam aku berkelana
Tiada yang tahu ke mana ku pergi
Tiada yang tahu apa yang kucari
Gunung tinggi kan kudaki
Lautan kuseberangi
Aku tak perduli
Tak akan berhenti aku berkelana
Sebelum kudapat apa yang kucari
Walaupun adanya di ujung dunia
Aku kan ke sana tuk mendapatkannya
Kelana 3
Di dalam dunia ini tiada cinta suci
Sampai mati kau mencari
Tak kan engkau temui
Karena aku telah berkelana
Untuk mencarinya
Bahkan sampai ke ujung dunia
Tapi sia-sia
Semuanya kisah cinta dalam dunia ini
Ceritanya sama saja tiada yang sejati
Hanyalah pada permulaannya
Sungguh sangat mesra
Bila sudah mencapai puncaknya
Cintanya pun sirna
Berjuta-juta cinta bersemi di dunia ini
Tapi tetapi tiada satu cinta pun yang abadi
Cinta pada kekasih bukan cinta yang suci
Karena di balik cinta ada nafsu birahi
Yang membuat cinta tak murni
Kehilangan
Kalau sudah tiada baru terasa
Bahwa kehadirannya sungguh berharga
Sungguh berat aku rasa kehilangan dia
Sungguh berat aku rasa hidup tanpa dia
Kalau sudah tiada baru terasa
Bahwa kehadirannya sungguh berharga
‘Ku tahu rumus dunia semua harus berpisah
Tetapi kumohon tangguhkan, tangguhkanlah
Bukan aku mengingkari apa yang harus terjadi
Tetapi kumohon kuatkan, kuatkanlah
Aduhai
Pria: Indahnya, indahnya aduhai
Wanita: Manisnya, manisnya aduhai
Duet:
Saat-saat memadu cinta
Saat-saat yang paling indah
Kata-kata bak mutiara
Kata-kata dalam bercinta
Wanita: Mesranya, mesranya aduhai
Pria: Rasanya, rasanya aduhai
Wanita: La-la
Pria: Hm-hm
Wanita: La-la-la
Pria: Hm-hm
Wanita: La-la-la-la-la-la-la-la-la
Pria: La-la-la-la-la-la
Wanita:
Menyanyi, bersama menyanyi
Mencurahkan rasa cinta dalam hati
Pria:
Bersemi, semoga bersemi
Tumbuhlah dan mekarlah cinta sejati
Wanita: Indahnya, indahnya aduhai
Pria: Manisnya, manisnya aduhai
Duet:
Saat-saat memadu cinta
Saat-saat yang paling indah
Kata-kata bak mutiara
Kata-kata dalam bercinta
Pria: Mesranya, mesranya aduhai
Wanita: Rasanya, rasanya aduhai
Pria: La-la
Wanita: Hm-hm
Pria: La-la-la
Wanita: Hm-hm
Pria: La-la-la-la-la-la-la-la
Wanita: La-la-la-la-la-la
Pria:
Sang bunga tersenyum merekah
Gembira menyambut tiba musim cinta
Wanita:
Semuanya nampak gembira
Seakan turut merasa bahagia
Hari Berbangkit
Hari berbangkit, hari yang pasti ‘kan datang, kawan
Di hari itu semua amal diperlihatkan
Hari berbangkit, hari yang teramat mendebarkan
Di hari itu pahala dan dosa diperlihatkan
Celaka, celaka, bagi siapa yang suka mengingkarinya
Celaka, celaka, bagi siapa yang suka berbuat dosa
Di hari itu hiruk-pikuk memecah telinga
Semua manusia gundah-resah dengan urusannya
Di hari itu sang ibu lari dari anaknya
Tak seorang pun yang dapat menolong sesamanya
Celaka, celaka, bagi siapa yang suka mengingkarinya
Celaka, celaka, bagi siapa yang suka berbuat dosa
Cukup sudah Tuhan memperingatkan
Tentang hari peradilan
Tak ‘kan luput sedebu perbuatan
Semua diperhitungkan
Mengapakah tidak kaupersiapkan
Bekal hari yang mencekam
Tiap nafas hanya kaupergunakan
Cuma untuk keduniaan
Selagi masih ada kesempatan
Tobatlah dan beriman
Bila nyawa sudah di kerongkongan
Tertolak penyesalan
Di hari itu harap dan cemas melanda jua
Menanti saat diputuskan keadilan Tuhan
Di hari itu banyak wajah yang tertunduk hina
Kecut dan getar karena diri berlumuran dosa
Celaka, celaka, bagi siapa yang suka mengingkarinya
Celaka, celaka, bagi siapa yang suka berbuat dosa
Me Ra dan Yu
Wanita: Na-ni-na-na-na
Pria: Ra-ri-ra-ra-ra
Duet:
Dam-dam-dam
Da-da-da-da-da-da-da-dam-dam-dam
Da-da-da-da-da-da-da-dam-dam-dam
Da-da-da-da-da-da-da-dam
Wanita: Me-ra dan yu
Pria: Jadi merayu
Duet: Merayu-rayu
Wanita:
Tutur katamu menyentuh kalbu
Engkau kasihku yang pandai merayu
Pria: Di-sa dan yang
Wanita: Jadi disayang
Duet: Disayang-sayang
Pria:
Paras jelita bak bulan terang
Engkau kasihku yang paling kusayang
Wanita:
Manisnya gula-gula cinta
Dan manisnya asmara
Betapa menggoda selera
Indahnya bunga-bunga cinta
Dan indahnya asmara
Betapa menggoda pesona
Pria:
Syahdunya nada-nada cinta
Merasuk jiwa
Bersenandung irama mesra
Romantika
Yang menangis dan yang tertawa
Yang bersedih dan yang gembira
Selalu mewarnai hidup manusia
Baik ia miskin ataupun kaya
Yang jelata dan yang ternama
Yang tak punya dan yang berada
Selalu merasakan suka dan duka
Itu romantika hidup di dunia
Jangan lupa daratan
Apabila dalam kegembiraan
Dan jangan putus asa
Apabila di dalam kesedihan
Sedih dan gembira tak kan selamanya
Semua kan sirna, ganti, dan berubah
Tidak peduli siapa pun dia
Tak berarti yang kaya
Selalu hidup dalam kegembiraan
Tak berarti yang papa
Selalu hidup si dalam kesedihan
Di sana letaknya keadilan Tuhan
Sedih dan gembira sama diberikan
Keduanya itu sebagai ujian
Romantika hidup di dunia..
Pesta pasti berakhir
Berumah megah bermobil mewah
Itu tujuan banyak manusia
Uang berlimpah pakaian indah
Itu tujuan banyak manusia
Makanan dan minuman yang serba lezat
Santapan yang selalu dicari
Rekreasi yang mahal serta memikat
Hiburan yang selalu dinikmati
Makan-minumlah senang-senanglah
Dalam pesta kehidupan dunia
Tapi ingatlah gunakan pikir
Bahwa pesta pasti ‘kan berakhir
Dunia hanyalah persinggahan
Dari sebuah perjalanan panjang
Dunia bukanlah tujuan
Namun hanya ladang tempat bertanam
Pesta pasti berakhir, pesta pasti berakhir
Pesta pasti berakhir, pesta pasti berakhir
Hmm... hmm...
Pesta pasti berakhir, pesta pasti berakhir
Pesta pasti berakhir, pesta pasti berakhir
Pesta pasti berakhir, pesta pasti berakhir
Pesta pasti berakhir, pesta pasti berakhir
Hmm... hmm...
Janda Kembang
Wanita:
Bang, Bang, sini dong, Bang
Tolong antar ke rumahku
Aku takut sendirian
Pria:
Hai, hai, rupanya kau
Bukan telah bersuami
Bulan lalu baru kawin
Pria: Mengapa tak dengan suamimu
Wanita: Minggu yang lalu kami bercerai
Pria: Apa kiranya yang terjadi
Wanita: Kurasa dia bukan jodohku
Pria: Hai, hai
Wanita: Hm, hm
Pria: Kau janda
Wanita: Ya, ya
Pria:
Hai, hai, sudikah kau
Kalau aku meminangmu
Bulan depan kita kawin
Wanita:
Bang, Bang, aku malu
Masih banyak anak gadis
Haram
Pria: Ha-ha-ha...
Wanita: Kenapa, e, kenapa minuman itu haram
Pria: Karena, e, karena merusakkan pikiran
Wanita: Kenapa, e, kenapa berzina juga haram
Pria: Karena, e, karena itu cara binatang
Duet:
Kenapa semua yang enak-enak itu diharamkan
Kenapa semua yang asyik-asyik itu yang dilarang
Ah-ah-ah-ah-ah-ah-a-a-ah
Itulah perangkap syetan
Umpannya ialah bermacam-macam kesenangan
Wanita: Kenapa, e, kenapa berjudi itu haram
Pria: Karena, e, karena merusak keuangan
Wanita: Kenapa, e, kenapa mencuri juga haram
Pria: Karena, e, karena hai merugikan orang
Duet:
Kenapa semua yang enak-enak itu diharamkan
Kenapa semua yang asyik-asyik itu yang dilarang
Ah-ah-ah-ah-ah-ah-a-a-ah
Itulah perangkap syetan
Umpannya ialah bermacam-macam kesenangan
Pria: Ha-ha-ha...
Duet:
Biasanya sudah biasa, setiap yang akan menyesatkan
Sepintas lalu menyenangkan
Biasanya sudah biasa, setiap yang akan merugikan
Sepintas lalu menguntungkan
Begitu caranya syetan menggoda kita
Dihiasinya dosa dengan bunga dunia
Menunggu
Wanita:
Sekian lama aku menunggu
Untuk kedatanganmu
Bukankah engkau telah berjanji
Kita jumpa di sini
Datanglah, kedatanganmu kutunggu
Telah lama, telah lama ‘ku menunggu
Derita hidup yang kualami
Duhai pahit sekali
Pada siapa aku berbagi
Kalau bukan padamu
Datanglah, kedatanganmu kutunggu
Telah lama, telah lama ‘ku menunggu
Wanita:
Selain dirimu kasih
Tiada yang lain lagi
Tempat menyandarkan diri
Mencurahkan isi hati
Lama sekali aku menanti
Kedatanganmu kekasih
Betapa hati tidak ‘kan sedih
‘Pabila aku sendiri
Sekian lama aku menunggu
Untuk kedatanganmu
Bukankah engkau telah berjanji
Kita jumpa di sini
Datanglah
Pria:
Kini ‘ku datang padamu
Senyumlah, sambutlah kedatanganku
‘Ku tahu engkau lama menunggu
Untuk kedatanganku
Memang sengaja ‘ku menggodamu
Ingin tahu hatimu
Senyumlah, sambutlah kedatanganku
Curahkan segala isi hatimu
Kegagalan Cinta
Cukup sekali aku merasa
Kegagalan cinta
Takkan terulang kedua kali
Di dalam hidupku
Ho.. Ho.. Ya nasib ya nasib
Mengapa begini
Baru pertama bercinta
Sudah menderita
Cukup sekali aku merasa
Kegagalan cinta
Takkan terulang kedua kali
Di dalam hidupku
Reff
Kau yang mulai kau yang mengakhiri
Kau yang berjanji kau yang mengingkari
Kau yang mulai kau yang mengakhiri
Kau yang berjanji kau yang mengingkari
Kalau tau begini akhirnya
Tak mau dulu ku bermain cinta
Boleh Saja
He, boleh saja, boleh saja kaucintai dunia
Tapi ingat satu saat kau ‘kan meninggalkannya
Sekarang atau lusa, tua ataupun muda
Yang pasti kau akan mati juga
He, berbuatlah, berbuatlah apa yang engkau suka
Tapi ingat semua itu ‘kan ada balasannya
Baik ataupun jahat, lurus ataupun sesat
Semua kembali padamu juga
Kemewahan dunia ini
Memang sangat menyenangkan hati
Tapi kesenangan dunia
Penuh dengan tipuan belaka
Dari itu waspadalah
Jangan sampai terpedaya olehnya
Bahtera Cinta
Pria: Beredar sang bumi mengitari matahari
Wanita:Merangkaikan waktu tahun-tahun berlalu
Duet:
Namun cintaku tak ‘kan pernah berubah
Masa demi masa
Kita berdua tak ‘kan pernah berpisah
Baur dalam cinta
Pria: Berlayar bahtera mengharungi samudera
Wanita: Mencapai tujuan nun di pantai harapan
Pria:
Badai dan gelombang yang datang merintang
Tak ‘kan merubah haluan cita-cita
Wanita:
Padamu nakhoda kutambatkan cinta
Bawalah daku ke pulau bahagia
Awet Muda
Apabila Anda mau awet muda
Sesungguhnya mudah sekali obatnya
Usahakan selalu gembira
Walau sesen pun uang tak punya
Kalau perlu banyak-banyaklah tertawa
Tetapi jangan seperti orang gila
Bagi yang sudah tumbuh uban di kepala
Walau sudah tua coba berjiwa muda
Juga bagi orang yang tak bergigi lagi
Pasang gigi palsu kembali muda lagi
Kalau mau mendengar nasihat saya
Pasti Anda akan melihat hasilnya
Sepuluh tahun kan lebih muda
Dari usia Anda semula
Apabila Anda mau awet muda
Coba lakukan saya punya bicara
Air Mata
Sudah sering kali kau mengkhianati
Tapi engkau aku maafkan selalu
Tapi kali ini kau sungguh terlalu
Tak mungkin lagi kumaafkan salahmu
Simpan saja air matamu
Tak guna engkau menangis
Hatiku tak akan mencair
Dengan sedu-sedanmu itu
Walaupun tangismu darah
Hatiku tak akan iba
Aku sudah bosan
Melihat permainan sandiwaramu
Sudah sering kali kau mengkhianati
Tak mungkin lagi kumaafkan salahmu
Api dan Lautan
Dalam tubuh ini ada lautan
Tempat berlayar si biduk cinta
Dalam tubuh ini pun ada api
Tempat bersarang angkara murka
Lautan ini kan bergelora
Bila manusia dilanda cinta
Api ini pun akan berkobar
Bila manusia khilaf dan marah
Hai begitulah sifat manusia
Lautan dan api di tubuh ini
Harus selalu kita kuasai
Kebina Ria
Pria:
Ke manakah sayang tujuan kita pergi
Bergembira malam ini
Bergembira malam ini
Wanita:
Terserah padamu ke mana engkau mau
Bilang dulu sama Ibu
Bilang dulu sama Ibu
Pria:
Bagaimana kalau kita ke Binaria
Banyak pengunjungnya melantai di sana
Wanita:
Dengan hati rela ‘ku pergi bersama
Tapi jangan lupa kembali segera
Duet:
Marilah bersama kita ke Binaria
Bergembira malam ini
Bergembira malam ini
Dimana Kemana
Ke mana, ke mana, ke mana
Harus kucari jalanku kini
Di mana, di mana, di mana
Dikau berada selama ini
Tiada kabar beritamu
Semenjak kautinggalkan aku
Sehingga aku merana
Menanggung rindu selalu
Betapa engkau melupakan
Semua janji setiamu
Yang kau telah berikan
Padaku untuk pegangan
Persetan
Dulu aku memuja cinta
Sebelum ku tahu cinta yang palsu
Sebelum merana karena cinta
Kini aku membencinya
Setelah ku tahu cinta yang palsu
Setelah merana karena cinta
Cinta membuat susah pikiran
Juga mengurangi nafsu makan
Akhirnya bisa menguruskan badan
Apalagi kalau patah hati
Sedang menyinta ditinggal pergi
Akhirnya bisa mati bunuh diri
Lebih baik hidup sendiri
Walau tanpa cinta aku bahagia
Mulai saat ini persetan dengan cinta
Aneh tapi nyata
Duet:
Cinta memang aneh, aneh tapi nyata
Wanita: Kadang-kadang menghembuskan angin surga
Pria:Kadang-kadang mengundang datang bencana
Wanita: Kadang-kadang membangun semangat jiwa
Pria: Kadang-kadang menghancurkan segalanya
Duet:
Cinta memang aneh, aneh tapi nyata
Wanita:
Kalau cinta melambai-lambai
Jiwa rasa dibuai-buai
Pria:
Kalau cinta mengalun-alun
Jiwa rasa diayun-ayun
Wanita:
Tapi kalau cinta sudah mulai kejam
Tak dahsyat deru angin topan
Pria:
Juga kalau cinta sudah mulai gila
Tak ganas gelombang samudera
Dasi dan Gincu
Wanita:
Bukan bahu berbintang bukan leher berdasi
Yang kudambakan pria yang punya hati
Pria:
Bukan alis berukir bukan bibir bergincu
Yang kudambakan gadis yang punya malu
Duet:
Cinta karena dasi si-si akan segera basi
Cinta karena gincu cu-cu akan segera layu
Wanita:
Jabatan perlu, tampan pun perlu
Bahkan emas permata
Tetapi cinta di atas segalanya
Pria:
Berhias perlu, cantik pun perlu
Untuk gairah cinta
Akhlak mulia hiasan yang utama
Duet:
Tak guna harta benda da-da
Kalau jadi neraka
Tak guna wajah indah da-da
Kalau jadi bencana
Cinta Abadi
Pria:
Mengapa buah hati sayang
Kau membuatku kecewa
Wanita:
Bukanlah maksud oh hatiku
Membuat kau kecewa
Pria:
Tetapi mengapakah kini
Engkau telah berdua
Wanita:
Ini semuanya terjadi
Hanya karena terpaksa
Pria: Kurasa alasanmu saja
Pria: Kau pendusta
Wanita: Maafkanlah sayang
Pria: Kau celaka
Wanita: Dengarkanlah sayang
Pria: Katakanlah
Wanita: ‘Ku tak cinta padanya
Pria: Kau isterinya
Wanita: Walau aku isterinya
Pria: Kau berdosa
Wanita: Aku tak berdaya
Pria: Kau durjana
Wanita: Aku
Pria: Cintailah
Wanita: Aku cinta padamu
Pria: Lupakanlah
Wanita: Kau tetap di hatiku
Pria:
Selamat tinggal wahai kasih
Kunanti di pusara
Wanita:
Bawalah aku wahai kasih
Untuk mati bersama
Cincin Kawin
Pria:
Setelah setahun ku di negeri orang
Kini ku kembali tuk menemuimu
Tapi kecewa melihat cincin kawin di jarimu
Wanita:
Selama setahun kau di negeri orang
Tak pernah kuterima oh surat darimu
Aku mengira kau telah melupakan diriku
Pria:
Dulu kau berjanji tuk menantiku
Tapi mengapakah tiada kautepati
Wanita:
Banyak ku mendengar kau telah beristeri
Kukira engkaulah yang mengingkari
Pria:
Rupanya kau terkena hasutan belaka
Wanita:
Maafkanlah sayang semua salahku
Terlalu percaya pada orang lain
Duet:
Kini hanyalah kepahitan hidup kita berdua
Bunga Surga
Wanita:
Cintaku kepadamu tak akan pernah layu
Bagaikan bunga surga yang segar selamanya
Pria:
Cintaku kepadamu kan selalu bergelora
Bagai ombak samudera yang tidak pernah reda
Wanita:
Semoga yang kita ucapkan
Abadi dalam kenyataan
Pria:
Nanti pun kita membuktikan
Semua yang kita ucapkan
Wanita:
Cintaku kepadamu tak akan pernah layu
Bagaikan bunga surga yang segar selamanya
Wanita:
Walau seribu datang mengganggu
Cintaku tak akan layu
Walau sejuta datang menggoda
Cintaku tak kan tergoyah
Pria:
Tak akan mampu satu rintangan
Menghalangi kita
Tak akan mampu satu fitnahan
Memecahkan kita
Kemonas
Wanita:
Ke mana, ke mana, kita pergi ke mana
Mencari hiburan di malam Minggu ini
Pria:
Mencari, mencari hiburan malam ini
Jangan jauh-jauh, kita ke Monas saja
Wanita:
Ada apakah kiranya di Monas
Hingga kau mengajakku pergi ke sana
Pria:
Apakah engkau benar belum tahu
Ada air mancur yang pandai berjoget
Wanita: Ha? Bisa joget?
Pria: Apa kau tak percaya?
Wanita: Jogetnya seperti manusia?
Pria: Ya seperti manusia
Wanita: Musiknya ada nggak?
Pria: Musiknya tentu ada
Wanita: Aih, lucu dong ya?
Pria: Memang lucu sekali
Duet:
Mencari, mencari hiburan malam ini
Jangan jauh-jauh kita ke monas saja
Marilah, marilah pergi sekarang saja
Kita menyaksikan air mancur di sana
Penganguran
Telah lama kualami hidup
Tiada pegangan pengangguran, ya Allah
Tiap hari susah makan
Anak isteri bertangisan jadi korban, ya Allah
Tiada yang mau menolong pada diriku ini
Tiada yang mau perduli akan nasibku ini
Bahkan mereka mencemoohkan penuh kebencian
Aku pun selalu disisihkan dari pergaulan
Tiap hari susah makan
Anak isteri bertangisan jadi korban, ya Allah
Ya Tuhan Rabbul Izzati
Tanamkan dalam jiwaku kesabaran, ya Allah
Posting Komentar