Ads 468x60px

Labels

Rita S

Terima kasih anda telah berkunjung ke halaman Rita Sugiarto, suatu halaman dari Amar'lubai Kajian Musik blog yang menyajikan informasi tentang lrik lagu yang dipopulerkan Rita Sugiarto. Halaman ini kami tuliskan lirik-lirik lagu yang menjadi pavorit kami. Semoga anda dapat memanfaatkannya untuk menjadi referensi didalam belajar menyanyi dangdut.

14 komentar:

Amarullah Al Lubai mengatakan...

Janji

Surga yang engkau janjikan
Neraka yang kauberikan
Manis yang aku harapkan
Pahit yang aku rasakan

Tingginya janjimu padaku
Mengalahkan langit yang biru
Manisnya janjimu padaku
Mengalahkan manisnya madu

Surga yang engkau janjikan
Neraka yang kauberikan
Manis yang aku harapkan
Pahit yang aku rasakan

Dulu kau berlutut di kakiku
Untuk mengharap cintaku
Hingga terbuka pintu hatiku
‘Tuk menerima cintamu
Tapi setelah aku jatuh cinta padamu
Engkau begitu mudah melupakan diriku

Amarullah Al Lubai mengatakan...

Mati Aku

Mati aku ayahku tahu
Aku sedang berjalan dengan pacarku
Mati aku ayahku tahu
Aku sedang berkencan dengan pacarku

Karena kata Ayah dia tidak bekerja
Sehingga ‘ku tak boleh berpacaran dengannya

Mati aku ayahku tahu
Aku sedang berjalan dengan pacarku
Mati aku ayahku tahu
Aku sedang berkencan dengan pacarku

Bagaimana caranya agar tak kena marah
Aku takut pulang ke rumah
Aku takut dipukul Ayah
Akhirnya aku tidur di bawah jendela

Amarullah Al Lubai mengatakan...

Teman Biasa

Keramahanku kepadamu
Kebaikanku kepadamu
Bukan berarti bahwa aku cinta kepadamu
Bukan berarti bahwa aku ini kekasihmu

Tapi sikapmu kepadaku
Seakan aku kekasihmu

Sejak aku kenal padamu
Kau kuanggap teman yang biasa
Sungguh aku tiada menduga
Kala engkau menyatakan cinta
Rupanya aku membuat engkau jatuh cinta

Janganlah lagi kaunyatakan
Rasa cintamu kepadaku
Karena sesungguhnya aku tak menyintaimu
Tak mungkin kupaksakan untuk menyitai kamu

Mulai sekarang kauanggaplah
Diriku ini teman saja

Amarullah Al Lubai mengatakan...

Cinta segi 3

Dirinya, diriku, tergila-gila padamu
Cintanya, cintaku, sangat besar kepadamu
Mungkinkah kiranya cinta segitiga
Kan mencapai bahagia

Dirinya, diriku, tergila-gila padamu
Cintanya, cintaku, sangat besar kepadamu

Tentu saja dia tak mau mengalah
Melepas dirimu untukku
Dan begitu juga aku tak kuasa
Melepas dirimu untuknya

Sedangkan ku tahu cintamu padaku
Sama seperti kepadanya
Hingga engkau ragu bahkan tidak mampu
Untuk menentukan yang mana
Dia atau aku

Amarullah Al Lubai mengatakan...

Cinta Putih

Pandangan sinar matamu memancarkan cahaya
Putih dan berkilau menembus rasa berkesan di hatiku
Tanda cinta dan kasih nan suci murni
Pengobat rasa pedih luka di hati

Membiaslah cahayamu meresap di hatiku
Akan kusemaikan sepenuh jiwa sehingga berbunga
Bersemilah cinta di dalam hatiku
Semoga cahaya ‘kan tetap memutih

Kelabu cinta yang pertama
Sirnalah untuk selamanya
Berganti sinar kemilau
Menerangi relung jiwaku

Harapan cinta yang kedua
‘Kan menghapus rona dan noda
Menghalau gelapnya kalbu
Citra nan lalu cintaku

Bersemilah cinta di dalam hatiku

Amarullah Al Lubai mengatakan...

Cinta Berawan

Jauh sudah langkah cinta kita berdua
Walau disadari tertutup awan gelap
Bertambah ia bertambah, bertambah hitam dan gelap awan yang menutupinya

Sampai detik ini gelap masih membayang
Bilakah berlalu langit kembali cerah
berakhir segalanya, berakhir awan hitam yang menutup cinta kita berdua

Lelah… lelah ku menanti,
bersinarnya rona pelangi
Lama… lama kumenunggu
hari hari gelap membisu

Dimanakah kau pelangi
kau datanglah menyinari
jangan biarkan gelap terus melanda

Betapa besarnya pengorbanan dirimu
Dalam penantian saat cinta berawan
menanti segalanya,menanti awan hitam yang menutup cinta kita berdua

Amarullah Al Lubai mengatakan...

Fatamorgana

Ke mana lagi harus ku pergi
Membawa nasib yang malang ini
Seakan sudah tiada lagi
Tempat berpijak di bumi ini

Tiada lagi orang yang sudi
Menerimaku yang malang ini
Seakan sudah tiada lagi
Harapan hidup di bumi ini

Kukira badai telah berlalu
Semenjak ia mendampingiku
Tapi kiranya itu semua
Bagai perdaya fatamorgana

Ke mana kaki ini berjalan
Kan kuturuti tanpa tujuan

Oh... oh... oh...

Amarullah Al Lubai mengatakan...

Bara Cinta

Kunyalakan api di tungku hatiku
Semakin lama makin membara
Begitu kiranya cintaku padanya
Semakin lama makin bertambah

Tapi kini dia pergi

Apa salahku apa dosaku
hingga ku ditinggal pergi
Apakah ini takdir Ilahi
yang harus kubawa mati

Sukar dicari cinta sejati
di dalam kehidupan ini

Selama hidupku baru kali ini
Ku mengalami bermain cinta
Kukira bahagia yang aku temui
Tapi ternyata aku kecewa

Merana karena cinta

Amarullah Al Lubai mengatakan...

Bakti dan cinta

Sentuhan hati mesra
penawar duka-lara
Darimu oh sayang
Cintaku kepadamu
selalu membara di kalbu

Cerahnya senja hari
secerah wajah kasih
Tambatan hatiku
Seluruh jiwa ini rela
kuserahkan padamu

Aa... aa...

Rasa kasih dan sayangmu
Terlukis dalam hatiku
Bakti dan cinta darimu
Menyentuh sanubariku

Saat indah...
saat mesra...
Bila terbuai dalam cinta

Cerahnya senja hari
secerah wajah kasih
Tambatan hatiku
Seluruh jiwa ini rela
kuserahkan padamu

Amarullah Al Lubai mengatakan...

Air Bunga

Air bunga tiada harum lagi
air bunga tak mampu mencuci
goresan dosa dosamu dihati
catatan noda yang berdarah ini

air bunga ini tiada harum lagi
air bunga tak mampu mencuci

Percuma saja kau datang lagi
hati ini terlanjur benci
biarlah aku seorang diri
tanpa ada kekasih

Terlalu parah kau menyakiti
aku sudah tak sudi lagi
sedalam apa cintaku ini
sanggup kubunuh mati

takkan ku ampuni
pengkhianatanmu kasih
tanpa ijin malaikat
penjagaku ini...

Amarullah Al Lubai mengatakan...

Cinta Berawan

Jauh sudah langkah cinta kita berdua
Walau disadari tertutup awan gelap
Bertambah ia bertambah
Bertambah hitam dan gelap awan yang menutupinya

Sampai detik ini gelap masih membayang
Bilakah berlalu langit kembali cerah
Berakhir segalanya, berakhir awan hitam
Yang menutup cinta kita berdua

Lelah lelah ku menanti
Bersinarnya rona pelangi
Lama lama kumenunggu
Hari hari gelap membisu
Dimanakah kau pelangi
Kau datanglah menyinari
Jangan biarkan gelap terus melanda

Betapa besarnya pengorbanan dirimu
Dalam penantian saat cinta berawan
Menanti segalanya, menanti awan hitam
Yang menutup cinta kita berdua

Amarullah Al Lubai mengatakan...

Cemburu Buta

Jangan-jangan cemburu buta
Jangan-jangan cemburu
Jangan-jangan cemburu buta
Jangan-jangan cemburu

Tanpa alasan dan bukti nyata
Bisa saja kau salah menduga
Jangan-jangan cemburu buta
Jangan-jangan cemburu

Jangan-jangan cemburu buta
Jangan-jangan cemburu

Pemuda yang kaucurigai
Tak patut engkau cemburui
Rupanya engkau belum tahu

Siapa yang selalu bersamaku
Dia adalah adik kandungku
Yang lama tak pernah bertemu

Amarullah Al Lubai mengatakan...

Srigala berbulu Domba

Semua telah kuserahkan
Padamu wahai kekasih
Banyak sudah yang kukorbankan
Untukmu wahai kekasih

Setelah kaudapatkan semua dariku
Dengan begitu mudahnya
aku kaucampakkan

Begitu manis rayuanmu
Begitu mesra katamu
Sepenuhnya kau bercaya
Tanpa merasa curiga

Kaututupi sifatmu dengan warna madu
Rupanya engkau serigala yang berbulu domba

Tertawa engkau puas tertawa
Dan bangga setelah memperdaya
Tetapi ada yang kaulupakan
Hukuman dan keadilan Tuhan
Tiada dosa bebas tanpa balas

Sebelum aku memaafkan
Sebelum kau kurelakan
Ke mana pun engkau berjalan
Pasti dalam ketakutan

Walau dengan siapa kau berumah tangga
Tak mungkin engkau bahagia
dengan beban dosa

Amarullah Al Lubai mengatakan...

Pacar dunia akhirat

Hari ini saya umumkan
Pada Bulan pada Bintang
Dapatkah kumiliki
Seorang kekasih dunia akhirat

Kalau ada cari satu untukku
Kalau bisa kabarkan kepadaku
Untuk pacarkudunia akhirat
Tidak perlu kaya asal dia setia
Cinta dari muda sampai tua sama-sama

Kalu bisa cari satu untukku
Kalu bisa kabarkan segera

Buat apa banyak cinta
Buat apa banyak cinta
Tapi semua pendusta
manisnya hanya dibibir saja

Yang gagah banyak ulahnya
Yang gagah banyak ulahnya
Yang tampan banyak tingkahnya
Apalagi kalau sudah jaya

Ku tak butuh cinta kaya dunia
Yang kucari kasih dunia akhirat

Posting Komentar